Liputan coferONE Semarang oleh Dotsemarang (Portal media Online & komunitas blogger Semarang).
coferONE Semarang terbentuk pada tanggal 10
Juni 2012 dengan jumlah anggota sekitar 30 orang. Komunitas penyuka
photo ini hanya menggunakan kamera ponsel sebagai senjata utamanya
berkegiatan (Fotografi). Hasilnya, lebih dari apa yang kami bayangkan.
coferONE sendiri adalah salah satu komunitas fotografi ponsel di Indonesia. Dikutip dari
sitenya,
Nama coferONE memiliki arti Community photography Camera Phone atau
dengan arti lain coferone menjadi icon dan wadah fotografi ponsel di
Indonesia.
Di Indonesia, komunitas yang berdiri
tahun 2011 ini sudah ada di beberapa kota seperti Tulungagung, Malang,
Surabaya, Yogyakarta, Pontianak dan basis utamanya ada di Jakarta dan
Semarang.
coferONE (Semarang)
Sekitar 20 orang lebih menunggu di
halaman parkir Sampookong sore itu. Sebagian besar dari mereka menggunakan pakaian komunitas dengan warnanya yang hitam dan tulisan
coferONE sendiri.
Kami menyamperi mereka dan berkenalan
dengan salah satu pengurusnya. Namanya mbak, Shanti. Mahasiswi manajemen
USM ini sangat ramah menyambut kami. Wanita cantik (24) ini ternyata
adalah ketua coferONE regional Semarang.
Setelah masuk kedalam, tempat wisata
Semarang ini siap menjadi objek komunitas yang hanya memanfaatkan ponsel
sebagai aktivitas photography nya. Hari itu, mereka mengambil tema
tentang arsitektur dengan model sebagai sajian utamanya.
Sangat keren kan. Ada modelnya meski
menggunakan kamera ponsel. Dalam berkegiatan, Santi yang kami ajak
ngobrol menerangkan bahwa mereka bertemu biasanya 2 minggu sekali.
Memanfaatkan jejaring sosial untuk berinteraksi sampai saat ini mereka
belum memiliki basecamp khusus.
Banyak yang menganggap, hasil dari karya
mereka adalah bohong. Apakah ini menggunakan kamera SLR atau ponsel?
Inilah yang menjadi tantangan bagi mereka. Pola pikir masyarakat yang
masih menganak emaskan kamera SLR menjadi semangat lebih untuk terus
menunjukkan kelebihan dari karya yang mereka buat.
Untuk usia, coferONE Semarang banyak
yang diisi lintas generasi. Jadi, siapapun boleh bergabung disini. Sebut
saja Septi, ia masih Sekolah dan sudah banyak memiliki karya hanya
melalui ponsel.
Dari komunitas ini, Santi berharap bisa
lebih bermasyarakat. Mengikuti setiap perlombaan meski minim prestasi
sudah cukup untuk terus membangkitkan semangat dalam belajar. “Komunitas
memang belum banyak berprestasi, tapi untuk individu rata-rata sudah
banyak yang memiliki”, terangnya.
Komunitas itu kumpulan dengan visi dan
misi yang sama. Disini banyak teman untuk belajar bersama. Jika kalian
tertarik, silahkan bergabung dengan mereka. Tak ada batasan kamera
ponsel. Mereka sangat welcome.
Kontak
Santi
085640490858
@Wisantih