Perbandingan foto asli karya Hengki Koentjoro (kanan) dan foto yang
diikutkan dalam lomba Instagram Samsung, sebagaimana dijelaskan oleh
Hengki dalam akun Facebook miliknya
Internet membuat banyak hal menjadi mudah dilakukan, termasuk mencuri foto milik orang lain untuk diikutkan dalam lomba online. Inilah yang terjadi pada sebuah foto karya fotografer fine art Indonesia, Hengki Kuntjoro.
Foto karya Hengki yang menggambarkan seorang pengendara motor menembus kabut berhasil "memenangkan" lomba foto yang diselenggarakan oleh Samsung.
Sayangnya, seperti dilansir oleh The Wall Street Journal, bukan Hengki sendiri yang mendaftarkan foto tersebut, melainkan seorang pengguna Instagram bernama "Bogdhan". Itu dilakukan tanpa sepengetahuan sang empunya foto.
Oleh Bogdhan, foto hitam putih milik Hengki tersebut dibalik secara horizontal lantas diberi filter sebelum dimasukkan sebagai peserta lomba Samsung yang bertajuk "Live in the Moment," di bawah kategori #MyCommute.
Lomba gelaran Samsung ini memang bisa diikuti dengan mendaftarkan foto via Facebook dan Instagram.
Foto tersebut lalu terpilih menjadi juara dan diganjar hadiah utama berupa kamera Samsung NX300 oleh pihak penyelenggara yang tak mengetahui perihal tindak pencurian di baliknya.
Dua bulan berlalu, barulah kejadian ini terungkap. Hengki yang diberi tahu oleh seorang teman bahwa fotonya telah dicuri lalu mengontak Samsung sebelum hadiah lomba sempat dikirim.
Samsung pun bereaksi dengan mendiskualifikasi entri foto yang bersangkutan, menarik kembali pengumuman pemenang, dan meminta maaf kepada Hengki.
Berita tentang kasus ini menyebar dengan cepat lewat media sosial dan mengundang banjir kritik terhadap pelaku pencurian yang lalu menutup akun Facebook serta Instagram miliknya setelah sempat melakukan beberapa aksi defensif.
Penyebaran media sosial yang begitu luas memang memperkecil kemungkinan pelaku tindak pencurian foto bisa berlalu tanpa ketahuan. Kendati demikian, Hengki tetap mengimbau para fotografer lain agar berhati-hati dengan karya mereka.
Sumber : http://bit.ly/14TeLEP
Internet membuat banyak hal menjadi mudah dilakukan, termasuk mencuri foto milik orang lain untuk diikutkan dalam lomba online. Inilah yang terjadi pada sebuah foto karya fotografer fine art Indonesia, Hengki Kuntjoro.
Foto karya Hengki yang menggambarkan seorang pengendara motor menembus kabut berhasil "memenangkan" lomba foto yang diselenggarakan oleh Samsung.
Sayangnya, seperti dilansir oleh The Wall Street Journal, bukan Hengki sendiri yang mendaftarkan foto tersebut, melainkan seorang pengguna Instagram bernama "Bogdhan". Itu dilakukan tanpa sepengetahuan sang empunya foto.
Oleh Bogdhan, foto hitam putih milik Hengki tersebut dibalik secara horizontal lantas diberi filter sebelum dimasukkan sebagai peserta lomba Samsung yang bertajuk "Live in the Moment," di bawah kategori #MyCommute.
Lomba gelaran Samsung ini memang bisa diikuti dengan mendaftarkan foto via Facebook dan Instagram.
Foto tersebut lalu terpilih menjadi juara dan diganjar hadiah utama berupa kamera Samsung NX300 oleh pihak penyelenggara yang tak mengetahui perihal tindak pencurian di baliknya.
Dua bulan berlalu, barulah kejadian ini terungkap. Hengki yang diberi tahu oleh seorang teman bahwa fotonya telah dicuri lalu mengontak Samsung sebelum hadiah lomba sempat dikirim.
Samsung pun bereaksi dengan mendiskualifikasi entri foto yang bersangkutan, menarik kembali pengumuman pemenang, dan meminta maaf kepada Hengki.
Berita tentang kasus ini menyebar dengan cepat lewat media sosial dan mengundang banjir kritik terhadap pelaku pencurian yang lalu menutup akun Facebook serta Instagram miliknya setelah sempat melakukan beberapa aksi defensif.
Penyebaran media sosial yang begitu luas memang memperkecil kemungkinan pelaku tindak pencurian foto bisa berlalu tanpa ketahuan. Kendati demikian, Hengki tetap mengimbau para fotografer lain agar berhati-hati dengan karya mereka.
Sumber : http://bit.ly/14TeLEP
silahkan beri komentar anda
BalasHapuswah,,,,,, Harus berhati2,,,,ya kang,,,
BalasHapussekarang mah harus di terapkan tanda nama jepretan nya,,, Kebayang ,,kalau hasilan jepretan kita di curi tanpa ada nama sumbernya heneg sekali hehehehe
salam kenal kang,,,, DAri Kofipon
Musti lebih berhati-hati nih.. seharusnya dikasih watermark supaya ada bukti otentik mengenai foto...
BalasHapusParah...
BalasHapusBy : http://coferonejepara.blogspot.com/
http://terbarudaripelangi.blogspot.com/2017/11/berapa-perbedaan-jarak-usia-pasangan.html
BalasHapushttp://terbarudaripelangi.blogspot.com/2017/11/5-kebiasaan-sederhana-yang-sering.html
Berbagi cerita itu indah , mari coba dibaca :D